Risky Syahputra, mahasiswa Program Doktor (S3) Ilmu Keolahragaan (PKO), telah menyelesaikan ujian tertutup disertasinya dengan judul "Efek Model Latihan Combined Coordination Training (CCT) dan Bakat serta Jenis Kelamin Terhadap Keterampilan Teknik Dasar Petenis U-12". Ujian yang berlangsung lancar ini menandai tonggak penting dalam kontribusinya bagi pengembangan ilmu kepelatihan tenis, khususnya untuk pemula usia dini.

Disertasi Risky Syahputra mengeksplorasi efektivitas Model Latihan Combined Coordination Training (CCT) dalam meningkatkan keterampilan teknik dasar tenis pada atlet pemula di bawah 12 tahun. Penelitian ini menjawab beberapa tujuan utama yaitu, Evaluasi perbedaan efek latihan CCT vs. konvensional pada teknik dasar tenis, Analisis perbedaan hasil latihan berdasarkan jenis kelamin dan bakat tenis, Interaksi kompleks antara model latihan, bakat, dan gender terhadap peningkatan keterampilan. Metode penelitian menggunakan desain eksperimen dengan 64 partisipan (32 berbakat, 32 tidak berbakat) yang dipilih melalui purposive sampling dari 750 petenis U-12.

Tim penguji menyoroti orisinalitas penelitian ini dalam mengintegrasikan faktor bakat, gender, dan model latihan inovatif. "Temuan Risky dapat menjadi acuan bagi pelatih tenis untuk merancang program berbasis bukti, khususnya bagi pemula U-12," ujar salah satu penguji. Risky berharap disertasinya dapat diaplikasikan dalam sistem pelatihan tenis Indonesia, terutama untuk identifikasi bakat dini dan pengembangan kurikulum latihan yang lebih efektif.